Ayat Alquran di Tubuh Ali Yakubov Adalah Pesan
MOSKOW - Majelis Ulama Rusia menyatakan ayat-ayat Alquran yang tertulis di tubuh bayi Ali Yakubov merupakan peringatan kepada seluruh Muslim Rusia dan Dagestan.
"Kami menafsirkan tanda itu sebagai sebuah peringatan kepada seluruh Muslim Rusia dan Dagestan, yaitu mereka harus berbalik kepada ajaran agama Allah, menyesali dosa-dosa mereka, dan meninggalkan perselisihan, konflik, dan konfrontasi atau saling membunuh yang hari ini mengguncang tanah Dagestan dan seluruh Kaukasus," sebut pernyataan lembaga tersebut, yang dikutip dari kantor berita Rusia Interfax, Rabu (21/10/2009).
Menurut lembaga keagamaan itu, jika hal-hal tersebut dipenuhi, maka umat Islam akan memperoleh rahmat dari Allah dan dapat membangun masyarakat yang benar-benar damai dan sejahtera.
Seperti diberitakan sebelumnya, tulisan dalam huruf Arab itu muncul di tubuh bayi berusia sembilan bulan itu, beberapa hari setelah kelahiran dia. Tulisan itu muncul di punggung, lengan, kaki, dan perut Ali. Tulisan yang muncul antara lain berbunyi, "Allah adalah yang menciptakan semua ini."
Ibu bayi itu, Madina Yakubova, mengatakan tulisan muncul pada Senin dan Jumat. "Suhu tubuh Ali menjadi sangat tinggi dan dia menangis. Tulisan itu secara berangsur-angsur hilang setelah tiga hari, dan kemudian muncul lagi," Madina.
Orangtua Ali tidak memberitahu kepada siapa pun hingga mereka melihat tulisan yang mengatakan, "Tunjukkan tanda-tanda ini kepada orang-orang". Madina mengatakan, Ali adalah anak keduanya. Hal itu tidak pernah muncul pada putrinya yang merupakan kakak Ali.
Menanggapi itu, kalangan medis tentu saja tidak percaya. Ludmila Luss, seorang dokter lokal, yakin bahwa cerita itu dikarang oleh orangtua Ali.
"Mereka mungkin memberikan iritasi di kulit Ali, seperti dengan lada dan garam, atau obat-obatan, yang memicu peradangan kulit dan meninggalkan bekas merah dalam bentuk huruf Arab," kata dia.
Ayat Alquran di Tubuh Ali Yakubov Adalah Pesan
Sabtu, 21 November 2009
Jejaring Sosial, Menjaring Pelanggan Komunitas
Senin, 16 November 2009
Jejaring Sosial, Menjaring Pelanggan Komunitas
Pertumbuhan pengguna layanan jejaring sosial dan komunitas di Indonesia sangat pesat belakangan ini. Tak heran jika kemudian sejumlah operator telekomunikasi berlomba untuk menjaringnya.
Pesatnya pertumbuhan mungkin bisa mengacu pada situs jejaring Facebook yang kini memiliki pengguna aktif lebih dari 11 juta di Indonesia. Jumlahnya meningkat 13 kali lipat dibanding akhir 2008 lalu yang hanya berkisar 800 ribu.
Selain untuk bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, jejaring sosial juga kerap digunakan sebagai media untuk saling berinteraksi dengan para netter yang memiliki persamaan minat. Maka, terbentuklah beragam komunitas di Internet yang jumlahnya kian banyak.
Potensi ini yang kemudian dibidik sejumlah operator. Telkomsel adalah contoh paling anyar. Operator ini coba mengoptimalkan kembali MyPulau, situs jejaring sosial dan komunitas yang telah dibangunnya sejak 2007.
"Sejak dirintis 2007 lalu, pengguna www.MyPulau.com telah mencapai satu juta. Peluncuran kembali ini merupakan perbaikan yang keempat kalinya," ungkap Adam Achmad, Manager Digital &; Interactive Media Telkomsel, kepada detikINET, baru-baru ini di Jakarta.
Untuk membangun kembali situs 'one stop destination' tersebut, Telkomsel kemudian menggandeng PT Access Mobile Indonesia untuk mengembangkan konten yang bisa dinikmati pelanggan dan komunitas berdasarkan minatnya.
MyPulau menawarkan fitur seperti Social Status Integrator, My Interests, dan My Buys. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat memanfaatkan profil uniknya yang terintegrasi dengan berbagai situs jejaring sosial untuk menciptakan komunitas pertemanan sendiri, menulis blog, serta bertransaksi dalam forum jual beli secara e-commerce.
Fitur serupa juga ditawarkan Telkom melalui Mojopia. Namun Adam menegaskan kalau situs yang dibangun Telkomsel tidak akan bersaing langsung dengan portal seharga US$ 2 juta yang dibangun Telkom, induk perusahaannya.
Pada kesempatan lain, Group Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya mengungkapkan, aksi membuat situs jejaring sosial juga telah dirintis oleh Indosat dengan nama www.kongkoow.com. Situs itu lebih membidik konten musik dan video.
"Sejak diluncurkan tahun lalu sudah menghasilkan uang ratusan juta rupiah bagi Indosat," ungkapnya.
Pengembangan selanjutnya yang dilakukan Indosat adalah membuat situs tersebut dapat diakses oleh pengguna mobile setelah sebelumnya hanya bermain di segmen layar lebar (large screen) luar ruang.
"Pengguna internet dengan large screen hanya sekitar tiga juta. Jika ingin mengembangkan usaha harus membidik pelanggan mobile," ujarnya lebih lanjut.
Jelas, situs jejaring yang dibangun ketiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia itu ditujukan untuk membidik pelanggan baru, khususnya dari segmen komunitas.
"Kami tidak menutup kesempatan bagi pelanggan operator lain untuk bergabung di MyPulau. Namun pastinya kami akan membuat program khusus bagi pelanggan Telkomsel yang akan membuat iri para pelanggan operator lain," kata Adam.
Persaingan hebat memperebutkan pelanggan komunitas lewat jejaring sosial seharusnya jadi kabar baik bagi pelanggan. Sebab, pada akhirnya, pelanggan juga yang akan menikmati buah dari persaingannya.
Gadis Hotel, Guyonan Gusdur
Gadis Hotel
Guyonnan Gusdur
Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar.
"Permisi, boleh saya mentraktir Anda minum?" tawar seorang laki-laki muda menghampirinya.
"Apa ke hotel?" teriak si gadis.
"Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman ...."
"Kau meminta aku menemanimu ke hotel?" teriak si gadis lebih keras.
Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatap laki-laki dengan sinis dan mencibir.
Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu.
"Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di situasi yang tidak dikehendakinya."
Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya, "Berapa? Dua ratus ribu???" (//mbs)
*Baca :
Sate Babi
Buto Cakil
Buto Cakil Pembayar Demonstran?
Buto Cakil Pembayar Demonstran?
Guyonan ala Gusdur
Punakawan selalu digambarkan sebagai kstaria. Musuhnya jelek-jelek semua, misalnya Buto Cakil. Punakawan sering diculik, dibawa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tapi, menurut Ki Tedjo, sekarang semuanya serba tak jelas. Perilaku kesatria pun tak jelas. Yang jadi Punakawan pun tak jelas. Yang disebut istana pun tak jelas. Sebab saat ini masih banyak istana, ada yang di Cendana, ada yang di sana, pokoknya di mana-mana.
"Supaya rakyat tentram, mbok ya (para elite politik) itu kalau berantem caranya yang cerdas lah. Rakyat seperti kita ini kan juga perlu tahu. Bukan begitu, Gus?"
"Sebelum tahu istananya, harus tahu dulu siapa demonstrannya," jawab Gus Dur.
"Ya sebelum tahu demonstrannya, harus tahu dulu siapa yang membayari." (//mbs)
*Baca Guyon Gusdur : Sate Babi
Sate Babi
Sate Babi
Guyonan ala Gusdur
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
Gus Dur: Babi
Ajudan: Yang lebih haram lagi
Gus Dur: Mmmm ... babi mengandung babi!
Ajudan: Yang paling haram?
Gus Dur: Mmmm ... nggg ... babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!
(//mbs)