Buto Cakil Pembayar Demonstran?
Guyonan ala Gusdur
Punakawan selalu digambarkan sebagai kstaria. Musuhnya jelek-jelek semua, misalnya Buto Cakil. Punakawan sering diculik, dibawa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tapi, menurut Ki Tedjo, sekarang semuanya serba tak jelas. Perilaku kesatria pun tak jelas. Yang jadi Punakawan pun tak jelas. Yang disebut istana pun tak jelas. Sebab saat ini masih banyak istana, ada yang di Cendana, ada yang di sana, pokoknya di mana-mana.
"Supaya rakyat tentram, mbok ya (para elite politik) itu kalau berantem caranya yang cerdas lah. Rakyat seperti kita ini kan juga perlu tahu. Bukan begitu, Gus?"
"Sebelum tahu istananya, harus tahu dulu siapa demonstrannya," jawab Gus Dur.
"Ya sebelum tahu demonstrannya, harus tahu dulu siapa yang membayari." (//mbs)
*Baca Guyon Gusdur : Sate Babi
Buto Cakil Pembayar Demonstran?
Senin, 16 November 2009
07.55
|
This entry was posted on 07.55
and is filed under
Bau Wangi Tingkatkan Sex Pria
,
Bisnis Internet Gratis
,
Cinta
,
Guyonan Gusdur
,
Kuliah : Dualisme Dalam Filsafat
,
Tokoh Filsafat Bicara Dualisme
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Label:
Bau Wangi Tingkatkan Sex Pria,
Bisnis Internet Gratis,
Cinta,
Guyonan Gusdur,
Kuliah : Dualisme Dalam Filsafat,
Tokoh Filsafat Bicara Dualisme
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar